Pengertian
Keadilan
Keadilan dalam
bahasa sebenarnya adalah memberikan sesuatu pada tempatnya, adil bukan berarti
sama rata, melainkan memberikan sesuatu pada orang yang tepat sesuai dengan
aturan yang berlaku. Dalam pengertian keadilan ada beberapa macam pengertian
yang diungkapkan oleh para ahli ilmu kemanusiaan, berikut adalah beberapa
pendapat dari para ahli mengenai pengertian keadilan.
a. Pengertian keadilan menurut Aristoteles
Aristoteles
mengemukakan epndapatnya mengenai pengertian keadilan bahwa keadilan merupakan
tindakan yang memberikan sesuatu kepada orang yang memang menjadi haknya.
b. Pengertian keadilan menurut Frans Magnis Suseno
Sedangkan menurut
Suseno, keadilan adalah keadaan dimana sesama manusia saling menghargai
hak dan kewajiban masing-masing yang membuat keadaan menjadi harmonis.
c. Pengertian keadilan menurut Thomas Hubbes
Menurut Hubbes,
keadilan adalah sebuah keadaan dimana ada suatu perjanjian yang kemudian isi
perjanjian tersebut dijalankan sesuai dengan aturan yang berlaku tanpa berat
sebelah.
Pengertian keadilan menurut Plato
Dan pengertin yang
terakhir adalah menurut Plato yaitu dimana keadilan adalah mematuhi semua hukum
dan perundangan yang berlaku.
MACAM-MACAM
KEADILAN
1.
Macam-macam atau jenis-jenis keadilan menurut Teori Aristoteles adalah
sebagai berikut...
- Keadilan Komunikatif : Pengertian keadilan komunikatif adalah perlakuan kepada
seseorang tampa dengan melihat jasa-jasanya. Contohnya keadilan
komunikatif adalah seseorang yang diberikan sanksi akibat pelanggaran yang
dibuatnya tampa melihat jasa dan kedudukannya.
- Keadilan Distributif : Pengertian keadilan distributif adalah perlakuan
kepada seseorang sesuai dengan jasa-jasa yang telah dilakukan. Contoh
keadilan distributif adalah seorang pekerja bangunan yang diberi gaji
sesuai atas hasil yang telah dikerjakan.
- Keadilan Kodrat Alam : Pengertian keadilan kodrat alam adalah perlakukan
kepada seseorang yang sesuai dengan hukum alam. Contoh keadilan kodrat
alam adalah seseorang akan membalas dengan baik apabila seseorang tersebut
melakukan hal yang baik pula kepadanya.
- Keadilan Konvensional : Pengertian keadilan konvensional adalah keadilan
yang terjadi dimana seseorang telah mematuhi peraturan perundang-undangan.
Contoh keadilan konvensional adalah seluruh warga negara wajib mematuhi
segala peraturan yang berlaku di negara tersebut.
- Keadilan Perbaikan : Pengertian keadilan perbaikan adalah keadilan
yang terjadi dimana seseorang telah mencemarkan nama baik orang lain.
Contoh keadilan perbaikan adalah seseorang meminta maaf kepada media karna
telah mencemarkan nama baik orang lain.
2. Macam-macam atau jenis-jenis
keadilan menurut Teori Platoadalah sebagai berikut...
- Keadilan Moral : Pengertian keadilan moral adalah keadilan yang
terjadi apabila mampu memberikan perlakukan seimbang antara hak dan
kewajibannya.
- Keadilan Prosedural : Pengertian keadilan prosedural adalah keadilan
yang terjadi apabila seseorang melaksanakan perbuatan sesuai dengan tata
cara yang diharapkan
3. Macam-macam
Keadilan Secara Umum adalah sebagai berikut...
- Keadilan Komunikatif (Iustitia
Communicativa) :Pengertian keadilan komunikatif
adalah keadilan yang memberikan kepada masing-masing orang terhadap apa
yang menjadi bagiannya dengan berdasarkan hak seseorang pada suatu objek
tertentu. Contoh keadilan komunikatif adalah Iwan membeli tas andri yang
harganya 100 ribu maka iwan membayar 100 ribu juga seperti yang telah
disepakati.
- Keadilan Distributif (Iustitia
Distributiva) : Pengertian
keadilan distributif adalah keadilan yang memberikan kepada masing-masing
terhadap apa yang menjadi hak pada suatu subjek hak yaitu individu.
Keadilan distributif adalah keadilan yang menilai dari proporsionalitas
atau kesebandingan berdasarkan jasa, kebutuhan, dan kecakapan. Contoh
keadilan distributif adalah karyawan yang telah bekerja selama 30 tahun,
maka ia pantas mendapatkan kenaikan jabatan atau pangkat.
- Keadilan Legal (Iustitia
Legalis) : Pengertian keadilan legal
adalah keadilan menurut undang-undang dimana objeknya adalah masyarakat
yang dilindungi UU untuk kebaikan bersama atau banum commune. Contoh
keadilan legal adalah Semua pengendara wajib menaati rambu-rambu lalu
lintas.
- Keadilan Vindikatif (Iustitia
Vindicativa) : Pengertian
keadilan vindikatif adalah keadilan yang memberikan hukuman atau denda
sesuai dengan pelanggaran atau kejatahannya. Contoh keadilan vindikatif
adalah pengedar narkoba pantas dihukum dengan seberat-beratnya.
- Keadilan Kreatif (Iustitia
Creativa) : Pengertian
keadilan kreatif adalah keadilan yang memberikan masing-masing orang
berdasarkan bagiannya yang berupa kebebasan untuk menciptakan kreativitas
yang dimilikinya pada berbagai bidang kehidupan. Contoh keadilan kreatif
adalah penyair diberikan kebebasan dalam menulis, bersyair tanpa
interfensi atau tekanan apapun.
- Keadilan Protektif (Iustitia
Protektiva) : Pengertian
keadilan protektif adalah keadilan dengan memberikan penjagaan atau
perlindungan kepada pribadi-pribadi dari tindak sewenang-wenang oleh pihak
lain. Contoh keadilan protektif adalah Polisi wajib menjaga masyarakat
dari para penjahat
PENGERTIAN
DAN HAKIKAT KEJUJURAN
Jujur merupakan salah satu sifat manusia yang cukup sulit untuk diterapkan. Sifat jujur yang benar-benar jujur biasanya hanya bisa diterapkan oleh orang-orang yang sudah terlatih sejak kecil untuk menegakkan sifat jujur. Tanpa kebiasaan jujur sejak kecil, sifat jujur tidak akan dapat ditegakkan dengan sebenar-benarnya jujur.
Pengertian
jujur dilihat dari segi bahasa adalah mengakui, berkata, atau pun
memberi suatu informasi yang sesuai dengan apa yang benar-benar
terjadi/kenyataan. Dari segi bahasa, jujurdapat disebut juga sebagai antonim
atau pun lawan kata bohong yang artinya adalah berkata tau pun memberi
informasi yang tidak sesuai dengan kebenaran.
Jika diartikan secara lengkap, maka jujur merupakan sikap seseorang ketika berhadapan dengan sesuatu atau pun fenomena tertentu dan menceritakan kejadian tersebut tanpa ada perubahan/modifikasi sedikit pun atau benar-benar sesuai dengan realita yang terjadi. Sikap jujur merupakan apa yang keluar dari dalam hati nurani setiap manusia dan bukan merupakan apa yang keluar dari hasil pemikiran yang melibatkan otak dan hawa nafsu.
Hakekat Jujur adalah selarasnya kabar dengan realita, baik berupa perkataan atau perbuatan. Dalam praktek dan penerapannya, secara hukum tingkat kejujuran seseorang biasanya dinilai dari ketepatan pengakuan atau apa yang dibicarakan seseorang dengan kebenaran dan kenyataan yang terjadi. Bila berpatokan pada arti kata yang baku dan harafiah maka jika seseorang berkata tidak sesuai dengan kebenaran dan kenyataan atau tidak mengakui suatu hal sesuai yang sebenarnya, orang tersebut sudah dapat dianggap atau dinilai tidak jujur, menipu, mungkir, berbohong, munafik atau lainnya.
Faktor-faktor perbuatan curang
Perbuatan curang memang biasanya tidak
muncul begitu saja. Ada banyak faktor dan pemicu seseorang melakukan perbuatan
tersebut. Diantaranya:
- Lemahnya iman, sedikitnya rasa takut kepada Allah dan kurangnya kesadaran bahwa Allah senantiasa mengawasi
dan menyaksikan setiap perbuatannya sekecil apa pun.
- Kebodohan sebagian orang tentang haramnya perbuatan
curang, khususnya dalam bentuk-bentuk tertentu dan saat perbuatan tersebut
sudah menjadi sistem ilegal dalam sebuah lembaga atau organisasi.
- Ketiadaan ikhlas (niat karena Allah) dalam melakukan
aktifitas, baik dalam menuntut ilmu, berniaga dan yang lainnya.
- Ambisi mengumpulkan pundi-pundi harta kekayaan
dengan berbagai macam cara. Yang penting untung besar, walaupun dengan
menumpuk dosa-dosa yang kelak menuntut balas. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Akan datang kepada
manusia suatu zaman dimana seseorang tidak lagi mempedulikan apa yang
didapatkannya, dari yang halal atau dari yang haram.” (HR Bukhari)
- Lemahnya pengawasan orang-orang yang berwenang untuk
melakukan pengawasan terhadap orang-orang yang berada di bawah
tanggungjawabnya.
- Tidak adanya kesungguhan. Sebagian orang
bermalas-malasan menyelesaikan tugas dan apa yang menjadi kewajibannya,
saat semua itu harus ia pertanggungjawabkan, maka ia pun menutupinya
dengan perbuatan curang. Seperti seorang murid yang malas belajar, saat
datang masa ujian, ia pun berusaha berbuat curang agar bisa lulus ujian.
- Berteman dengan orang-orang yang suka berbuat curang
dan selalu menuruti ajakan setan untuk berbuat curang.
- Lemahnya pendidikan yang ditanamkan sejak kecil di
rumah atau di sekolah. Sering kali orang tua atau guru tidak memberi tindakan yang tegas saat
anak atau muridnya berbuat curang, atau malah justru memberi contoh dengan
melakukan kecurangan dihadapan anak atau murid di sekolah.
- Kurang percaya diri. Saat seseorang merasa dirinya
tidak mampu bersaing dengan orang lain, maka tidak jarang ia akan melakukan
kecurangan untuk menutupi kekurangannya.
- Sikap bergantung kepada orang lain dan malas
menerima tanggung jawab.
- Tidak qanaah dan ridho dengan pemberian Allah.
- Tidak adanya sistem hukum yang efektif untuk membuat jera para
pelaku kecurangan.
- Lalai dari mengingat kematian. Ini adalah faktor
penyebab seluruh perbuatan maksiat dan terus-menerus dalam melakukannya
PENGERTIAN
TANGGUNG JAWAB
Pengertian tanggung jawab dalam Kamus Umum
Bahasa Besar Indonesia adalah keadaan dimana wajib menanggung segala sesuatu,
sehingga berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya
atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya. Adapun tanggung jawab secara
definisi merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan baik yang
disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat
sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban. Tanggung jawab bersifat kodrati,
yang artinya tanggung jawab itu sudah menjadi bagian kehidupan manusia bahwa
setiap manusia dan yang pasti masing-masing orang akan memikul suatu tanggung
jawabnya sendiri-sendiri. Apabila seseorang tidak mau bertanggung jawab, maka
tentu ada pihak lain yang memaksa untuk tindakan tanggung jawab tersebut.
Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu:
1.Dari
sisi yang berbuat
2.dari
sisi yang kepentingan pihak lain.
Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannyaitu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannyaitu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Macam-macam Tanggung
Jawab
Tujuan manusia berjuang itu untuk memenuhi
keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia menghadapi
manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya
itu manusia juga menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan, yaitu
kekuasaan Tuhan. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut
keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya, atas dasar ini, lalu dikenal
beberapa jenis tanggung jawab, yaitu:
1)Tanggung jawab terhadap Tuhan Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisa kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang telah diatur sedemikian rupa dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam-macam agama.
2) Tanggung jawab terhadap diri sendiri Tanggung jawab terhadap diri sendiri menentukan kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
3) Tanggung jawab terhadap keluarga Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami, ister, ayah, ibu anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan dan kehidupan.
4) Tanggung jawab terhadap masyarakat Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain. Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyrakat tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
5) Tanggung jawab kepada Bangsa / Negara Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada Negara
PENGABDIAN DAN PENGORBANAN
Wujud tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan adalah perbuat baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.
1. Pengabdian itu adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu hakekatnya adalah rasa tanggung jawab, apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal itu berarti mengabdi kepada keluarga. Lain halnya jika kita membantu teman dalam kesulitan, mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian, tetapi hanya bantuan saja
2. Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata.
Perbedaan antara pengertian pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas, karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan . Pengorbanan merupakan juga bagian dari pengabdian. Segala sesuatu yang bersifat pengabdian, pasti terdapat tindakan pengorbanan, sekecil apapun itu. Berbuat pengorbanan itu bermacam-macam, dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa pengorbanan berbentuk jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan. Pengabdian lebih banyak mengarah kepada perbuatan sedangkan, pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya, waktu. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.